Rabu, 04 November 2015

10 Resto Bernuansa Tempo Doeloe Di Semarang

Toko Oen

Toko Oen di Semarang telah berdiri sejak 1936, bangunannya barcat putih dengan kaca besar dan pintu kayu yang tinggi, model jendela dan atap melengkung tinggi meniru desain khas Eropa abad ke-19. Eksterior dan interior bangunan masih asli ditambah langit-langit yang tinggi dan digantungi lampu-lampu antik yang elegan. Beberapa perangkat kuno yang dipajang di restoran ini sangat menarik karena sangat antik, antara lain sebuah mesin kasir tua, jam kayu kuno besar, dan sebuah grand piano kuno berwarna hitam yang dulunya memang digunakan di toko itu. Aneka jenis makanan jadoel juga tersedia dalam toples kaca besar yang dipajang dengan menarik. Toko Oen terletak di Jl. Pemuda 52 Semarang.

Toko Oen

Resto KoenoKoeni

Tema restoran “KoenoKoeni” adalah tradisional Jawa. Selain penggunaan mebel-mebel antik berbahan kayu, di beberapa sudut terpajang display koleksi barang antik koleksi pemilik restoran yang juga owner perusahaan jamu Sido Muncul. Beberapa kelompok koleksi yang cukup menonjol antara koleksi Vespa, kamera kuno, mesin tik, setrika arang, radio, panci, ceret dan gelas berbahan seng. Untuk menu makanannya, Restoran Koenokoeni yang terletak di Jalan Tabanan No 4 Semarang ini menyediakan pilihan menu ala Jawa dan Barat.
Resto KoenoKoeni

Ikan Bakar Cianjur – Kota Lama

Ada dua Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC) di Semarang, yakni di Jl Letjen Suprapto No 19 Semarang, telp 024 356 2333 dan Jl Teuku Umar No 8 Semarang telp 024 8503399. IBC Kota Lama memiliki keunikan sebagai resto bernuansa tempo doeloe karena memang menempati bangunan kuno di kawasan kota lama Semarang. Eksterior tetap dipertahankan sebagaimana aslinya, sedangkan interiornya dilengkapi dengan aneka koleksi barang antik seperti piring-piring porselin, perabot rumahtangga antik, juga foto-foto dan lukisan yang menggambarkan Kota Semarang jaman dahulu. Aneka olahan ikan tawar dan ikan laut tersedia di Resto IBC dengan penyajian dan bumbu khas Cianjur/Sunda. Rekan kontributor Uniek Kasgarwanti telah menuliskan artikel mengenai IBC Kota Lama di sini.
Ikan Bakar Cianjur

Noeri’s Cafe

Noeri’s Cafe adalah sebuah cafe yang relatif baru (dibuka tahun 2013) dari sebuah gudang di Jalan Nuri No. 6 (Kota Lama) Semarang. Meskipun demikian yang menjadikan cafe ini menarik untuk dikunjungi adalah penataan dan koleksi barang antiknya yang hampir memenuhi semua sudut cafe. Deretan radio kuno, lemari penuh dengan kamera jadoel, aneka poster jaman baheula di setiap sisi dinding, ditunjang meja, kursi, bufet dan almari kayu yang menambah keunikan cafe. Kekayaan koleksi barang antik ini mengundang banyak komunitas memanfaatkan properti cafe sebagai obyek foto.
Noeri's Cafe

Resto Pesta Keboen

Pesta Keboen didirikan tahun 2000 dengan konsep restoran jaman kolonial. Dekorasi ruangan dihiasi puluhan foto sebelum jaman kemerdekaan hingga masa-masa pembangunan yang menggambarkan sejarah Kota Semarang. Di beberapa sudut diletakkan koleksi barang antik yang masih nampak bagus dan terawat serta dipajang secara artistik. Para tamu diajak menikmati nuansa tempo doeloe dengan pelayanan yang ramah dipadu dengan sajian menu unik yang menggunakan nama tempat khas di Kota Semarang, seperti Sop Djagoeng Pasar Langgar, Sop Boentoet Pasar Johar, Nasi Oedoek Ayam Djembatan Merah, dll. Pesta Keboen Resto terletak di Jl Veteran 29 Semarang dengan nomor telepon 024-8310620 dan 8453737.
Resto Pesta Keboen

Goodfellas Resto

Goodfellas Bar & Resto yang berada Jl Gajah Mungkur Selatan No 11 Semarang 50237, telepon: 024 8504514 baru dibuka Maret 2015. Meskipun demikian dengan memanfaatkan bangunan karya arsitek Thomas Karsten, dengan penataan interior berkonsep kolonial, Goodfellas langsung menarik minat pengunjung. Desain ruangan Eropa memang sengaja dihadirkan supaya orang yang datang merasa seperti di Eropa. Nama-nama ruangannya pun menggunakan istilah-istilah kolonial. Sasaran nonsumen yang dituju, adalah anak muda dan kalangan eksekutif di Kota Semarang. Adapun pilihan menu makanan GoodFellas adalah menu fusion dari western dan asian food.
Goodfellas Resto

Tahu Pong Perempatan Depok

Tahu Pong Perempatan Depok termasuk waroeng jadoel, bermula dari usaha jualan Bapak Ridwan Sunyoto dengan gerobak berkeliling kampung sejak sekitar tahun 1945, kemudian mulai mendirikan warung sejak tahun 1950 di perempatan Jalan Depok Semarang. Sampai saat ini masih bertahan memilih sebagai usaha kakilima (bongkar pasang tenda). Beberapa varian tahu pong yang merupakan kuliner khas Semarang tersedia di warung ini seperti tahu pong gimbal, tahu pong emplek, tahu kopyok telur, dll. Selain warung tahu pong di perempatan Jalan Depok ini, ada pula yang sama legendarisnya dan berada di Jalan Gajahmada sebagaimana ditulis oleh kontributor.
Tahu Pong Perempatan Depok

Sate dan Gule Kambing “29”

Sate Kambing dirintis oleh keluarga dari Yap Pak Yoe (alm) sejak tahun 1945 yang kemudian diteruskan oleh anaknya, Tjandra Wibowo. Rumah makan ini sudah terkenal sebagai penyaji sate enak selama empat dasawarsa. Sebagian besar karyawan warung sudah menjadi pelayan di sini selama belasan tahun, sehingga bisalah dikatakan pakar sate dan olehan daging kambing. Berbagai macam jenis masakan berbahan dasar kambing yang tersedia di sini, seperti sate daging, sate ati, sate buntel, gule, tengkleng, juga tersedia sate jeroan kambing (sumsum, otak/olor, torpedo) bagi yang gemar jeroan. Sate dan Gule Kambing “29” terletak di Jl, Letjen Suprapto 29, di seberang Gereja Blenduk, Semarang. Sedangkan cabangnya berada di Jalan Teuku Umar.
Sate dan Gule Kambing "29"

Soto Bangkong

Soto Bangkong adalah salah satu dari rumah makan di Semarang yang menyajikan Soto sebagai menu utamanya. Nama Bangkong diambil dari nama tempat dimana rumah makan ini didirikan untuk pertama kali yaitu di perempatan Jl. A. Yani, Jl. MT Haryono dan Jl. Brigjen Katamso yang biasa disebut Bangkong. Soto Bangkong  berdiri sejak tahun 1950, berawal dari perjuangan selama sepuluh tahun lebih Pak Sholeh Soekarno (96 tahun) berjualan soto pikul. Sejauh sekitar lima kilometer berjalan kaki memikul angkring bambu, dari Pasar Langgar hingga Pasar Peterongan pulang-pergi. Soto Bangkong di Semarang dapat dinikmati di Jl. A. Yani, Jl. MT Haryono dan Jl. Brigjen Katamso.
Soto Bangkong

Loenpia “Mbak Lien”

Dari sekian banyak penjual lumpia (atau lunpia) di Semarang, “Lumpia Mbak Lien” termasuk yang legendaris, karena Mbak Lien alias Siem Siok Lien sudah merupakan generasi keempat. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran. Kios lunpia Mbak Lien yang di Jl. Pemuda Gang Grajen selain menyediakan lunpia untuk dibawa pulang juga dapat dinikmati di kiosnya yang masih bernuansa kolonial dengan kusen pintu dan jendela yang besar dan lantai ubin klasik.
Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.
Loenpia "Mbak Lien"

Aulianinda Prakasita / 09 / XI IPS 4 SMAN 8 SEMARANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar