Rabu, 28 Oktober 2015

Sumpah Pemuda 1928

Sumpah Pemuda – Soempah Poemuda merupakan salah satu tonggak bersejarah dinegeri ini, dimana pada tanggal 28 Oktober 1928 lalu Sumpah pemuda ini dikumandangkan oleh berbagai element Pemuda. Sumpah Pemuda ini merupakan sebuah tonggak penting yang menandainya bersatunya perjuangan kearah persatuan Indonesia. Dan terbukti, pada tanggal 17 Agustus 1945, Semangat Sumpah Pemuda itu kemudian terwujud dalam pendirian Negara kesatuan Republik Indonesia.
Isi Naskah Sumpah Pemuda
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
  • KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
  • KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
  • KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
 Panitia Kongres Pemuda
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
  • Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  • Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  • Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
  • Peserta : Abdul Muthalib Sangadji; Purnama Wulan; Abdul Rachman; Raden Soeharto; Abu Hanifah; Raden Soekamso; Adnan Kapau Gani; Ramelan; Amir (Dienaren van Indie); Saerun (Keng Po); Anta Permana; Sahardjo; Anwari; Sarbini; Arnold Manonutu; Sarmidi Mangunsarkoro; Assaat; Sartono; Bahder Djohan; S.M. Kartosoewirjo; Dali; Setiawan; Darsa; Sigit (Indonesische Studieclub); Dien Pantouw; Siti Sundari; Djuanda; Sjahpuddin Latif; Dr.Pijper; Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken); Emma Puradiredja; Soejono Djoenoed Poeponegoro; Halim; R.M. Djoko Marsaid; Hamami; Soekamto; Jo Tumbuhan; Soekmono; Joesoepadi; Soekowati (Volksraad); Jos Masdani; Soemanang; Kadir; Soemarto; Karto Menggolo; Soenario (PAPI & INPO); Kasman Singodimedjo; Soerjadi; Koentjoro Poerbopranoto; Soewadji Prawirohardjo; Martakusuma; Soewirjo; Masmoen Rasid; Soeworo; Mohammad Ali Hanafiah; Suhara; Mohammad Nazif; Sujono (Volksraad); Mohammad Roem; Sulaeman; Mohammad Tabrani; Suwarni; Mohammad Tamzil; Tjahija; Muhidin (Pasundan); Van der Plaas (Pemerintah Belanda); Mukarno; Wilopo; Muwardi; Wage Rudolf Soepratman; Nona Tumbel.
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu”Indonesia Raya” gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau. Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang, yaitu : Kwee Thiam Hong; Oey Kay Siang; John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien kwie.


Ananda Fama L.D 08/XI IPS4

ARTI  SUMPAH  PEMUDA  BAGI GENERASI MUDA JAMAN SEKARANG



Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan hasil dari perjuangan keras rakyat yang selama ratusan tahun berada di bawah garis penjajahan atau tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong semangat para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yakni pada tanggal 17 Agustus 1945.
image
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Lanjut ke

Arti Makna Sumpah Pemuda

Bagi seorang pemuda maupun generasi muda hari Sumpah Pemuda adalah momen bagi kita untuk lebih meningkatkan jiwa yang berkakarter kebangsaan, seperti cinta tanah air, disiplin, dan pantang menyerah seperti yang telah dicontohkan oleh para pemuda atau pejuang kita. Menilik apa yang terjadi di masa kini, mungkin cukup memperihatinkan, bagaimana hari Sumpah Pemuda hanya dijadikan sebagai perayaan belaka.

Tak ada aksi nyata dan ambisi baru yang membumbung tinggi demi mewujudkan pemuda Indonesia yang berkarakter. Yang ada justru krikis karakter yang semakin merajalela, dimana tawuran antar pelajar sudah menjadi tradisi, pergaulan bebas di kalangan remaja semakin membara dimana-mana seperti, dan masih banyak lagi masalah kualitas pemuda yang ada di Indonesia.

Penulis jadi ingat apa yang pernah Bung Karno katakan, “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Dengan begitu, dapat dikatakan pemuda adalah harapan bangsa, dan tulang punggung kemajuan bangsa ini. Jika pemuda rusak, maka hancurlah negara. Jika pemuda hebat, maka majulah bangsa Indonesia. Peran kita sebagai seorang pemuda sangat dibutuhkan untuk negeri kita tercinta.

Hal-hal yang bisa kita lakukan antara lain, rajin belajar, menjunjung tinggi rasa nasionalisme, berkarakter kuat dan disiplin. Dengan begitu, kita mampu memberikan sumbangsih untuk Indonesia, walaupun hanya sedikit. Sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali.

Berbicara mengenai masalah yang ada di tanah air kita, itu semua adalah kesalahan seluruh warga Indonesia. Bukan pemerintah, bukan juga sekelompok orang. Memang benar yang melakukan kegiatan yang merugikan negara ini adalah para pejabat yang mengambil uang rakyat, namun sebenarnya banyak penyakit yang menghinggapi setiap rakyat Indonesia yang menyebabkan Indonesia sulit mengalami kemajuan, salah satunya adalah tidak disiplin. Jadi, pertanyaan bagaimana banjir bisa terjadi di Jakarta? Ya, itu karena faktor ketidakdisiplinan manusia yang membuang sampah tidak pada tempatn

Sejarah dari Sumpah Pemuda telah membuktikkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki pemuda berkarakter, kuat, dan tangguh. Perjuangan kita sebagai generasi muda sekarang adalah melanjutkan perjuangan para pemuda terdahulu, agar Indonesia semakin maju dan hebat karena pemudanya. Sebuah kata bijak mungkin bisa Anda jadikan motivasi, “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada kita, tapi tanyakan apa yang bisa kita berika kepada negara..”
Nah ini dia

Isi Sumpah Pemuda


image
Teks Sumpah Pemuda dengan Ejaan yang telah disempurnakan:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Nah itulah Sejarah dari Sumpah Pemuda yang harus kita ketahui. Lantas apa maknanya dim? Yah.. Tunggu dulu…
Ini dia Makna dan Arti Sumpah Pemuda yang Sesungguhnya. 
image
Memaknai sumpah pemuda, tentu bukan sekedar mengucapkan tiga buah sumpah semata. Tetapi memaknai dibalik semua proses dan cita-cita luhur yang menjadi pondasi bersatunya para pemuda melebur menjadi satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa satu, Indonesia.
Sudah bukan jamannya lagi mengkotak-kotakan para pemuda maupun masyarakat dalam parameter suku, agama, bahasa, dan budaya masing-masing. Para generasi muda Indonesia sudah sepantasnya meneruskan tujuan mulia para pelaku Sumpah Pemuda. Para pemuda waktu itu sudah mencontohkan bagaimana seluruh lapisan dan elemen bersatu demi cita-cita dan cikal bakal bangsa Indonesia.
Kini adalah waktunya para pemuda untuk membuktikan diri, bagaimana mereka bisa bersatu padu, bahu membahu tanpa mempedulikan golongan apapun, demi membuat Indonesia lebih baik dengan karya yang nyata. Hingga semua akan tersatukan dalam kebanggaan bertumpah darah Indonesia, berbangsa Indonesia, berbahasa Indonesia.
Nah, itulah Sejarah, arti, dan Makna dari Sumpah Pemuda.

diposkan oleh bagus yogi

Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.


Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  •     Abdul Muthalib Sangadji
  •     Purnama Wulan
  •     Abdul Rachman
  •     Raden Soeharto
  •     Abu Hanifah
  •     Raden Soekamso
  •     Adnan Kapau Gani
  •     Ramelan
  •     Amir (Dienaren van Indie)
  •     Saerun (Keng Po)
  •     Anta Permana
  •     Sahardjo
  •     Anwari
  •     Sarbini
  •     Arnold Manonutu
  •     Sarmidi Mangunsarkoro
  •     Assaat
  •     Sartono
  •     Bahder Djohan
  •     S.M. Kartosoewirjo
  •     Dali
  •     Setiawan
  •     Darsa
  •     Sigit (Indonesische Studieclub)
  •     Dien Pantouw
  •     Siti Sundari
  •     Djuanda
  •     Sjahpuddin Latif
  •     Dr.Pijper
  •     Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  •     Emma Puradiredja
  •     Soejono Djoenoed Poeponegoro
  •     Halim
  •     R.M. Djoko Marsaid
  •     Hamami
  •     Soekamto
  •     Jo Tumbuhan
  •     Soekmono
  •     Joesoepadi
  •     Soekowati (Volksraad)
  •     Jos Masdani
  •     Soemanang
  •     Kadir
  •     Soemarto
  •     Karto Menggolo
  •     Soenario (PAPI & INPO)
  •     Kasman Singodimedjo
  •     Soerjadi
  •     Koentjoro Poerbopranoto
  •     Soewadji Prawirohardjo
  •     Martakusuma
  •     Soewirjo
  •     Masmoen Rasid
  •     Soeworo
  •     Mohammad Ali Hanafiah
  •     Suhara
  •     Mohammad Nazif
  •     Sujono (Volksraad)
  •     Mohammad Roem
  •     Sulaeman
  •     Mohammad Tabrani
  •     Suwarni
  •     Mohammad Tamzil
  •     Tjahija
  •     Muhidin (Pasundan)
  •     Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  •     Mukarno
  •     Wilopo
  •     Muwardi
  •     Wage Rudolf Soepratman
  •     Nona Tumbel


Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :


PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

ana sofiana.
absen ; 07

   Sumpah Pemuda di Puncak Sinabung

Sumpah Pemuda di Puncak Sinabung
                           Upacara Sumpah Pemuda Di Puncak Sinabung                                    
Kabut tipis pelan-pelan menerpa sekelompok anak muda yang perlahan turun menuju tempat terbuka dekat kawah sinabung. Garis cakrawala yang kuning jingga sekejap menjadi tontonan yang menarik untuk di saksikan. Kesemuanya seperti sepakat untuk diam sejenak menunggu bangunnya sang mentari. Namun tidak lama, beberapa dari mereka tersadar dan mengeluarkan kamera. Entah itu ponsel atau kamera digital, dengan antusiasnya bergantian untuk berfoto sembari memegang bendera merah putih. Waktu saat itu menunjukan pukul 05.45 wib, dimana beberapa anak muda lainnya terus bermunculan dari balik semak perdu untuk melaksanakan upacara bendera dalam rangka peringatan hari sumpah pemuda.
****

13517564672050381840
Menyaksikan Sunrise
Minggu(28/10), pukul 00.30 wib. Saya dan tiga rekan lainnya menyusuri jalan menuju pintu rimba Gunung Sinabung. Dari camping ground dekat Danau Lau Kawar kami sudah di bekali oleh panitia penyelenggara dengan beberapa roti dan minuman. Namun begitu kami tetap juga membawa beberapa makanan untuk berjaga-jaga.
Pendakian Gunung Sinabung ini merupakan ide seorang teman dengan niat ingin melakukan upacara peringatan hari sumpah pemuda di puncak Sinabung. Awalnya menargetkan jumlah peserta sekitar 200 orang. Namun tanpa di sangka, ternyata banyak peminat yang ingin ikut. Hingga jumlah peserta kurang lebih 350 orang. Di Sumatera Utara, khususnya Medan, pendakian massal ini sudah lama tidak di selenggarakan. Paling tidak satu dekade terakhir. Jadi, ketika ide ini terdengar maka saya sangat mendukung dan ingin ikut. Di samping mulai berkurangnya minat mendaki gunung di sumatera utara, harapan saya, pendakian massal ini menjadi momentum untuk menggairahkan aktifitas mendaki gunung.
Tidak ingin setengah-setengah, kegiatan ini tidak hanya di khusus kan bagi mahasiswa pecinta alam atau kelompok pecinta alam. Seluruh elemen masyarakat pun boleh ikut asal tahu mengukur diri. Maka berbondong-bondong anak muda berbagai latar belakang datang. Bahkan dari beberapa daerah di luar Medan seperti dari Kab.Langkat juga ikut bergabung. Dan demi menjaga hal-hal yang tak di inginkan panitia merangkul Sat Brimob dan Basarnas yang menerjunkan langsung beberapa personilnya hingga ke puncak. Dan ditambah juga beberapa personil paramedis dari kelompok Tim Bantuan Medis.


13517567771020671535
Di Shelter Satu
Hampir 12 tahun lamanya saya terakhir kalinya mendaki Gunung Sinabung. Tidak seperti gunung terdekatnya Sibayak, dalam sebulan saya bisa mendaki beberapa kali. Maka, untuk pendakian kali ini hanya mengingatkan potongan-potongan memori yang hampir banyak lupanya. Maka saya pun berjalan di belakang mengikuti rekan lainnya yang terakhir mendaki bulan lalu.
Pada prinsipnya saya paling tidak setuju mendaki gunung di malam hari atau pun dini hari. Namun untuk mencapai pagi hari agar bisa upacara maka mau tak mau pendakian yang memakan waktu 4-6 jam ini harus di lakoni. Apa boleh buat, waktu tidur di pakai untuk berkeringat dengan menyusuri jalan menanjak yang gelap.
Tidak jauh dari pintu rimba atau di Shelter Satu beberapa panitia melakukan pendataan tim yang ingin ikut upacara. Hal ini disebabakan tidak semua pendaki bakal ikut upacara. Kebetulan waktu itu sedang weekend sehingga banyak pendaki lain yang kebetulan hanya ingin camping di puncak.
Lepas Shelter Satu jalan mulai menanjak. Dengan jalur yang banyak di seraki akar pepohonan langkah harus hati-hati agar tidak tersandung. Pelan-pelan kami berjalan di jalur pendakian yang cukup jelas ini.
Menjelang shelter Dua, hari mulai hujan. Walau tidak deras namun cukup membuat dingin. Saat tiba di Shelter Dua beberapa panitia sudah berjaga-jaga. Bagi peserta yang kebutuhan airnya habis bisa mengambil di sumber air yang tidak jauh. Begitu pun jika ada peserta yang kelelahan dapat beristirahat sejenak.
Saya dan rekan lainnya tidak berhenti lama di shelter dua. Kami langsung beranjak agar dapat mencapai puncak sebelum fajar.
Gunung sinabung yang memiliki tinggi 2.460 meter dari permukaan laut (mdpl) ini adalah jenis gunung api yang terakhir meletus tahun 2010. Walau masih lekat dalam ingatan gemuruh Sinabung yang menggempaarkan itu, untuk kali ini Gunung Sinabung sudah cukup aman di daki. Namun begitu, pemerintah juga tidak mau kecolongan lagi dengan tetap melakukan pengawasan terhadap aktifitas gunung.

13517570912145559720
Di Shelter Tiga

Di Shelter Tiga rupanya sudah banyak peserta yang berkumpul. Mereka rata-rata sedang beristirahat. Ada yang sedang memasak, juga ada yang tertidur kelelahan di alas yang sekedarnya. Memang tidak bisa di pungkiri jalur yang menanjak tanpa bonus ini memang menguras banyak tenaga. Melewati jalur yang banyak di tumbuhi pandan, jalur kini berganti batuan cadas. Miringnya gak tanggung-tanggung, 60 – 80 derajat. Walau hujan mereda namun bebatuan yang basah ini menjadi momok yang cukup mengerikan. Kami bergerak sangat hati-hati memanjati bebatuan yang agak berlumpur dan sedikit tajam.
Saya agak terkejut saat menjumpai beberapa orang menarik sebuah bambu yang diameternya cukup besar dibebatuan cadas ini. Walau agak kelelahan, perlahan bambu itu tertarik ke atas. Batang bambu ini bakal di jadikan tiang bendera saat upacara nanti.
Di batuan cadas, jalurnya lumayan panjang dan terbuka. Jadi, saat menoleh keatas akan tampak sinar senter yang mengular di pegangi para pendaki. Begitu juga bila melihat kebawah, akan menyaksikan juga cahaya kelap-kelip penerangan para pendaki.
Saya beberapa kali istirahat di jalur sembari memegangi bebatuan cadas. Dalam kegamangan langit gelap, angin berhembus pelan dengan dinginnya. Serba salah jadinya, diam beristirahat hanya membuat badan kedinginan. Sementara jika terus bergerak, nafas jadi tersengal-sengal membuat kepala rasanya berputar-putar. Maka cara satu-satunya merayap pelan-pelan memanjati batu dan istirahat sebentar saja.
Pukul 05.45 Wib akhirnya tiba di Puncak Sinabung. Kerumunan orang pecah ke beberapa lokasi. Ada yang menuju ke arah pilar puncak sinabung, ada yang turun di dataran tepi kawah juga ada yang duduk kelelahan di ujung semak-semak perdu. Sementara itu ada juga terlihat beberapa tenda pendaki yang sudah bermalam di hari sebelumnya.

1351757240521639067
Di puncak Sinabung
“Pas waktunya!” jerit saya tertahan. Bumi terlihat seperti terbelah secara horizontal oleh sinar jingga kekuningan. Dan kabut tipis perlahan-lahan menjauh. Dengan meletakkan tas disamping kiri, saya beranjak ke arah tepi kawah untuk mengabadikan sunrise di puncak.
****
Pukul 08.20 Wib panitia memanggil pendaki untuk bergabung di dataran yang agak luas  ditepi kawah untuk berkumpul. Upacara rupanya hendak di mulai. Disini panitia juga mengajak pendaki lain yang mungkin tidak sempat ikut mendaftar.
Angin berhembus agak kencang membawa kabut ketengah-tengah lapangan upacara, namun berlalu dan kembali cerah. Awalnya saya agak ragu, apakah para pendaki ini bakal masih mau mengikuti upacara mengingat beratnya medan pendakian. Dan ternyata ratusan pendaki itu pun bergerak jua ke tengah lapangan. Hanya sebentar saja mereka sudah berbaris rapi membelakangi kawah Sinabung. Segera pimpinan dan pembina upacara mengambil posisi masing-masing. Disini beberapa personel Brimob dan Basarnas turut andil membantu dan mengarahkan upacara.

1351757349619870736
Berbaris Rapi

13517574261550598940
Hormat Bendera

13517575021299573254
Pengibaran Sang Merah Putih
1351757610632605215
Pembacaan Teks Sumpah Pemuda
     Lagu indonesia Raya bergema di nyanyikan ratusan pendaki dari berbagai usia dan kalangan ini. Puncak sinabung yang berlangit cerah seperti memberi semangat akan masa depan bangsa. Dalam amanatnya pembina upacara mengingatkan kepada para pemuda (pendaki) akan perlunya karakter kebangsaan dimana persatuan dan kesatuan haruslah lebih di kedepankan.
Kurang dari satu jam, upacara sudah selesai. Para pemuda itu berangkulan dan bersalaman. Setelah semuanya bubar, kembali langit di datangi kabut namun kali ini sang kabut betah memeluk puncak. Dan perlahan-lahan para pendaki itu pun turun di balik semak-semak perdu.

1351757706572892004
Foto Bersama
Sebelum beranjak mengikuti yang lain saya mencoba menikmati suasana puncak yang sudah di selimuti sang halimun. Entah mengapa hati ini tergetar, upacara yang sesaat itu seperti mendapat restu alam. Semoga menjadi pertanda yang baik ditengah cobaan bangsa saat ini.
Akhirnya kaki pun saya ayunkan untuk melangkah turun. Dalam semilir angin gunung, masih terngiang lagu Indonesia Raya.
….
Indonesia Raya merdeka, merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya…
Sinabung, 28 Okt 2015

Aulianinda 09 XI IPS 4 SMA N 8 SEMARANG

PERBEDAAN JATIM PARK 1 DAN JATIM PARK 2 BATU MALANG

Jatim Park merupakan wahana serta tempat rekreasi serta taman belajar yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur juga hanya 20 kilometer dari kota Malang. Wilayah administrasi kota Batu sebenarnya dahulu masuk dalam wilayah administratif kabupaten Malang, namun seiring dengan perkembangan jaman serta perubahan dalam struktur pemerintahan Indonesia, maka sejak diberlakukannya undang-undang Otoda maka wilayah ini berpisah dari wilayah administratif kabupaten Malang dan berdiri menjadi Kota Batu.
perbedaan jatim park 1 dan jatim park 2
Hal ini tak lepas dari kemampuan dari daerah Batu sendiri untuk bisa berdiri sendiri lepas dari kabupaten Malang. Wilayah Batu yang terdiri dari perbukitan juga pegunungan sangat mendukung jika dilihat dari sektor pariwisata. Maka tak heran jika di kota Batu sendiri banyak terdapat destinasi-destinasi wisata yang sangat terkenal serta diminati oleh para wisatawan. Salah satu contohnya Jawa Timur Park 1dan Jawa Timur Park 2 yang menjadi tempat wisata yang sangat populer di Jawa Timur kota Batu khususnya.
GALLERY
perbedaan jatim park 1 dan jatim park 2

perbedaan jatim park 1 dan jatim park 2

perbedaan jatim park 1 dan jatim park 2

perbedaan jatim park 1 dan jatim park 2

perbedaan jatim park 1 dan jatim park 2

JATIM PARK 1 BATU MALANG

Jatim Park 1 berada sekitar 20 km barat Kota Malang, dengan selalu dibanjiri pengunjung pada setiap tahunnya kini menjadi salah satu ikon wisata Jawa Timur yang paling diminati. Obyek wisata ini memiliki 36 wahana, diantaranya kolam renang raksasa (dengan latar belakang patung Ken Dedes, Ken Arok, juga Mpu Gandring), spinning coaster, serta drop zone.

Wahana pendidikan yang menjadi pusat perhatian diantaranya adalah Volcano serta Galeri Nusantara yang juga terdapat tanaman agro, diorama binatang langka, serta miniatur candi-candi. Di tempat wisata ini juga tersedia bioskop 4 dimensi yang menyuguhkan suasana baru dalam perindustrian pariwisata dan hiburan di Jawa Timur.

Untuk harga tiket ditempat wisata ini pada hari Senin sampai dengan hari Kamis berkisar Rp. 55.000,- dan Rp. 75.000,- pada hari Jumat sampai dengan Minggu.

JATIM PARK 2 BATU MALANG

Sedikit berbeda dengan tempat wisata diatas yang lebih ditujukan sebagai taman bermain serta hiburan, Jatim park 2 lebih menunjukan tempat belajar dibandingkan dengan tempat bermain. Pada dasarnya tempat ini mengusung konsep belajar ilmu alam, biologi dan pembelajaran satwa yang disajikan dengan latar belakang sesuai habitatnya.

Tempat wisata ini didalamnya terdiri dari Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan Pohon Inn Hotel. Harga tiket untuk Jatim Park 2 sendiri dipatok berkisar antara Rp 65.000 pada hari Senin-Kamis dan Rp 90.000 pada hari Jumat-Minggu.

Jadi kesimpulannya perbedaan dari Jawa Timur Park 1 dan Jawa Timur Park 2adalah dalam segi wahana apa yang lebih ditonjolkan. Jika di Jatim park 1 lebih kearah tempat hiburan juga bermain, sebaliknya di Jatim Park 2 lebih menonjolkan sisi sebagai tempat belajar. Sebenarnya tidak terlalu banyak yang berbeda diantara kedua tempat tersebut, yang jelas kedua tempat itu telah mengangkat kota Batu sebagai tempat pariwisata di Jawa Timur yang patut diperhitungkan.

Bagus Yogi H 10 XI IPS4 SMA N 8 SEMARANG

PESONA PANTAI PULAU MERAH

Indahnya pulau Merah di Banyuwangi

Pulau Merah, demikian biasa orang menyebut pulau kecil yang berada di pantai Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Pulau Merah di selatan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil memikat wisatawan melalui bentuknya yang menyerupai pegunungan yang berada di tengah pantai.

Wisata Pulau merah, Banyuwangi
G
Perpaduan akan kejernihan airnya yang seperti kristal dan dilengkapi pasir putihnya yang menghampar sejauh 3 km, menambah kecantikan pulau.
Di bagian timur pantai nampak barisan gunung. Banyaknya pepohonan kelapa dan pisang membuat pulau nampak subur. Sementara pada bagian selatan pulau, pengunjung bisa menikmati keindahan matahari tenggelam.
Perpaduan pantai dan gunung
Ketika laut surut, para pengunjung dapat mengunjungi tempat ini dengan berjalan kaki menikmati keunikan gunung kecil yang berada ditengah pantai yang warna tanahnya berwarna merah, karena itu dinamakan pantai Pulau Merah. Pada saat pasang surut itu terlihat tanahnya merah. Ada juga yang mengatakan disebut Pulau Merah karena tepian bebatuan pantainya nampak berwarna seperti tanah merah. Padahal pada awalnya, pantai ini disebut Pantai Ringin Pitu.

Pergeseran nama dari Pantai Ringin Pitu menjadi Pulau Merah ini ada dua versi. Menurut versi pertama, karena warna tanah dan pasirnya yang kemerahan dari pulau setinggi 200 meter itu. Sedangkan versi kedua mengatakan, konon dari Pulau Merah yang ada di hadapan pantainya yang berjarak sekitar 100 meter, dulunya pernah terpancar cahaya merah, sehingga warga sekitar akhirnya menamainya Pulau Merah.



Ombak besar di pantai yang berada di Teluk Pancer ini disukai para penggemar olahraga surfing atau selancar. Di waktu-waktu tertentu banyak wisatawan asing yang berselancar. Suasananya yang sejuk dan disempurnakan dengan jejeran pegunungan hijau membuat pengunjung seperti berada di surga. 
Pantai pulau merah Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi sendiri sudah bertekad menjadikan Pulau Merah sebagai destinasi untuk berselancar yang menjadi salah satu andalan wisata Banyuwangi. Salah satunya melalui kejuaraan International Surfing Competition di Pantai Pulau Merah, pada 24-26 Mei 2015 yang diikuti surfer dari 20 negara. 

Ana Sofiana 07 XI IPS4 SMA N 8 SEMARANG

Rabu, 21 Oktober 2015

Lakers Sport Club BSB

Lakers Club Semarang BSB: Kolam Renang, Resto & Gym

Kolam renang air asin BSB
Kolam renang anak lakers BSB
BSB Sport Club: Lounge & Resto, Pool, Children Playground and Fitness Center.
Lakers Club Semarang BSB merupakan sports club yang berada di dalam kawasan Perumahan Bukit Semarang Baru BSB. Berada di sebelah atas Danau dengan pintu masuk berada di depan Cluster Puri Arga Golf. Terdapat Lounge & Resto, Kolam Renang anak maupun kolam renang dewasa, arena bermain anak atau Children Playground serta Fitness Center. Terbuka untuk umum dengan tarif untuk renang atau fitness Rp 40.000 per orang di hari biasa dan Rp 50.000 di Hari Sabtu, Minggu dan hari besar, serta tarif lebih murah untuk penghuni perumahan. Kolam renang menggunakan air asin (salty water pool) yang memiliki kelebihan berenang lebih terasa ringan. Di sini pengunjung juga bisa bermain Segway dengan biaya terpisah. [Updated: 21November2014]
lakers club semarang bsb entrance kolam renang dewasa lakers bsb berenang di kolam renang lakers bsb asik berenang children playground lakers bsb berenang di senja kala Menu Makanan Lakers Bermain Segway Kolam Renang Anak yang rindang Kursi Meja Payung di Tepi Kolam Renang 
Ananda Fama 08 XI IPS 4 SMA N 8 SEMARANG

LAWANG SEWU SEMARANG

Lawang Sewu Semarang

lawang sewu semarang
Semarang - Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.
Foto Gallery Lawang Sewu Semarang:
Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding.
Lawang Sewu Pasca Pemugaran:
Setelah cukup lama lawang sewu seperti tak terurus, akhirnya Lawang Sewu dilakukan pemugaran yang memakan waktu cukup lama, akhirnya selesai pada akhir Juni 2011 dan kembali dibuka untuk umum setelah pada tanggal 5 Juli 2011 diresmikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan dengan event Pameran Kriya Unggulan Nusantara yang menampilkan produk produk tradisional dari seluruh Nusantara. Berikut foto foto Lawang Sewu pasca pemugaran:
Lawang Sewu Pasca Restorasi
Sisi kanan Lawang Sewu
sisi belakang lawang sewu

Nama
seribu pintu lawang sewu
Aulianinda 09 XI IPS4 SMA N 8 SEMARANG